seri
Jepang lawas yang mungkin pernah menghiasi hidupmu pada suatu titik tapi
akhirnya kamu lupakan seiring berjalannya waktu. Namun sepertinya, seri yang
satu ini agak sedikit terlalu epic untuk dilupakan penonton pada generasinya.
Slam
Dunk, adalah manga terkenal buatan Takehiko Inoue yang memulai booming basket
di Jepang pada tahun 90an. Manga Shonen ini dimuat di majalah Shonen Jump mulai
tahun 1990 sampai tahun 1996. Manga ini juga sukses menempati peringkat ke 5
manga terpopuler sepanjang masa dengan penjualan lebih dari 120 juta eksemplar
& mendapat banyak penghargaan.
Slam
Dunk bercerita tentang Hanamichi Sakuragi, seorang berandalan yang sudah
ditolak 50 kali. Dia baru saja masuk ke SMA Shohoku dan saat berjalan di
koridor, tiba-tiba seorang wanita polos bernama Haruko Akagi mendatanginya
dengan semangat sambil memuji otot dan tinggi tubuh Sakuragi yang saat itu
memang setinggi 188cm. Haruko saat itu juga mengajak Sakuragi untuk ikut masuk
klub basket dimana nantinya dia akan bertemu dengan Kaede Rukawa. Rukawa adalah
seorang jenius basket, pelabuhan cinta Haruko (yang bertepuk sebelah tangan)
dan objek kekesalan Sakuragi.
Tim
basket Shohoku juga memiliki kapten Takenori Akagi, gorila setinggi 193 cm ini
adalah seorang center berbakat yang akhirnya mendapat tim impian di tahun
ketiganya di SMA. Dialah satu-satunya makhluk yang bisa mengontrol kegilaan
Sakuragi dengan jotosannya. Kemudian Hisashi Mitsui dengan tinggi 184 cm,
shooting guard yang ahli dalam mencetak tembakan 3 angka. Posisi point guard
diisi oleh Ryota Miyagi yang lincah dan susah ditangkap karena tingginya yang
hanya 168 cm. Kemudian teman baik Akagi yang juga wakil kapten dari Shohoku,
Kiminobu Kogure (178 cm) yang biasanya mengganti Sakuragi saat dia dikeluarkan
dari lapangan karena terlalu banyak pelanggaran.
Slam
Dunk sarat dengan semangat, keringat, (sedikit) darah dan air mata lelaki.
Manga ini juga mengajarkan padamu kalau kerja keras dan latihan terus menerus
bisa membuatmu mengalahkan seorang jenius, walau mungkin Sakuragi dibantu
sedikit dengan bakat dan sifat tidak mau kalahnya. Sakuragi bisa berubah dari
pemain yang tidak dipedulikan lawan menjadi salah satu pilar terpenting
Shohoku.
Sumber : Jurnal Otaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar